Obesitas Sumber Penyakit

Dahulu kala, ketika kita bertemu dengan sahabat lama yang berubah menjadi gemuk, kita akan menyebut dia makmur. Akan tetapi saat ini pandangan itu telah berubah 180 derajat. Hal ini dikarenakan gemuk selalu menimbulkan estetika yang tidak nyaman.

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.

Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause. Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki resiko yang lebih tinggi.

Cara mudah untuk melihat seseorang gemuk atau tidak dapat dilihat dari Indeks Masa Tubuh (IMT). Indikator ini telah dipakai oleh WHO dan institusi-institusi kesehatan lainnya untuk melihat gemuk tidaknya seseorang. IMT (body mass index/BMI) dapat dihitung dari berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m) kuadrat. Misalkan seseorang denga berat badan 63 kg dan tinggi 1,80 m, maka IMT dari orang tersebut adalah 19,4.

Menurut WHO berat badan disebut ideal atau gemuk bila memenuhi kriteria:

• Normal (18,5 – 22,9)
• Kurang (< 18,5)
• Lebih (> 23)
• Pra Obesitas (23 – 24,9)
• Obesitas I (25 – 29,9)
• Obesitas II ( > 30)

Angka IMT 25 untuk menyatakan obesitas I merupakan angka yang dipakai untuk orang-orang di Asia Pasifik, sedangkan di Eropa angka IMT 25 – 30 masih dikategorikan sebagai pra obesitas. Di Indonesia IMT 23 – 25 sudah menimbulkan berbagai macam penyakit. Resiko penyakit yang ditimbulkan dari IMT > 25 antara lain adalah diabetes dan gangguan fungsi reproduksi.

Kriteria kegemukan dapat juga diukur dari berat badan seseorang. Disebut ideal jika berat badan memenuhi rumus (tinggi badan – 100) x 1 kg. Sementara itu, berat badan disebut idaman jika memenuhi rumus 90% x (tinggi badan – 100) x 1 kg. Cara lain yang dapat digunakan untuk melihat seseorang gemuk atau tidak adalah dengan mengukur lingkar pinggang. Batas lingkar normal seorang pria adalah kurang dari 90 cm, dan wanita kurang dari 80 cm. Hal ini terkait dengan lemak yang tertimbun diperut. Lemak perut ini merupakan sumber penyakit dan bersesiko terkena penyakit kardiovaskuler.

Terdapat dua jenis obesitas yaitu obesitas abdominal dan ginoid. Obesitas abnominal biasanya terjadi pada pria. Hal ini tampak dari perut yang membuncit dan celana berada di bawah pinggang. Obesitas abnominal sangat berbahaya karena di perut terletak organ-organ tubuh sehingga lemak ikut dalam proses metabolisme. Sementara itu, obesitas ginoid biasanya menimpa pada wanita yang ditandai dengan menumpuknya lemak pada pantat.

Akibat yang ditimbulkan dari obesitas adalah penyakit-penyakit dari ujung kepala hingga ujung kaki, seperti ateros sklerosis, darah mampet dan tidak bisa mengalir, stroke, gangguan pernafasan, penyakit kandung empedu, gangguan homonal, hiperuri cemia dan gout, tadang tulang dan sendi, kangker, diabetes militus (DM), jantung, dan gangguan kardiovaskuler.

Pada orang obesitas juga akan sering mengalami kesakitan pada kakinya karena menerima beban sebanyak tiga kali berat badan. Mereka biasanya akan menderita radang sendi dan gout. Selain itu obesitas juga dapat menimbulkan gangguan hormonal. Kabar yang lebih buruk adalah lemak dalam tubuh akan mengeluarkan lemak-lemak jahat sehingga dapat mengganggu fertilitas (kesuburan) pada wanita. Salian itu, kematian akibat serangan jantung meningkat pada orang yang obesitas.

Konsumsilah makanan yang sehat dan jaga pola hidup kita agar terhindar dari berbagai macam penyakit……….

(Dari berbagai sumber)

Tulisan terkait:

• Obesitas: Penyebab dan Solusi Pengobatannya