Kesemutan: “Indikasi Penyakit Serius”

10 Maret, 2010 at 2:43 pm 14 komentar

Kita seringkali merasakan tiba-tiba bagian tertentu dari tubuh kita tidak merasakan suatu apapun (mati rasa). Hampir semua orang pernah mengalami apa yang disebut kesemutan atau kebas tersebut. Kalau sudah kesemutan, biasanya akan terasa kebal, ngilu, walau akan berangsur-angsur hilang jika kita mulai menggerak-gerakkan bagian tubuh yang kesemutan tersebut. Bagian tubuh yang sering mati rasa tersebut pada umumnya adalah tangan, kaki, atau lengan kita. Seringkali kita menganggap remeh kasus kesemutan tersebut karena sering terjadi akibat salah posisi duduk atau otot yang tegang. Padahal bila kesemutan yang kita  alami tidak disebabkani oleh kedua hal itu, maka kesemutan adalah warning telah terjadi gangguan kesehatan yang serius. Jika kesemutan itu terjadi di satu bagian tubuh tertentu Kemudian menjalar ke bagian tubuh lain di sekitarnya, dan kemudian memperburuk fungsi-fungsi tubuh lainnya, bisa jadi itu adalah manifestasi tumor di bagian depan otak. Sebuah penyakit amat serius dengan gejala awal sepele. Banyak orang yang menganggap enteng gejala kesemutan ini. Mungkin karena gejalanya yang kadang datang, kadang hilang mudah datang, dan mudah pula hilang.

Kesemutan atau parestesia dalam ilmu kedokteran, merupakan sensasi pada permukaan tubuh tertentu yang tidak dipicu rangsangan dari dunia luar. Sebenarnya parestesia adalah sensasi  rasa dingin atau panas di suatu bagian tubuh tertentu, atau sensasi rasa dirambati sesuatu. Parestesia itu timbul bila terjadi iritasi pada serabut saraf yang membawa sensasi kesemutan. Pada dasarnya kesemutan merupakan suatu gejala manifestasi dari gangguan sistem saraf sensorik akibat rangsang listrik di sistem itu tidak tersalur secara penuh dengan sebab macam-macam. Yang paling sederhana, misalnya, jalan darah tertutup akibat satu bagian tubuh tertentu ditekuk terlalu lama.

Kesemutan yang tidak disertai gejala-gejala lain biasanya menandakan adanya gangguan pada reseptor di kulit atau pada cabang-cabang saraf tepi. Namun kita mesti lebih waspada jika ada gejala lain di luar kesemutan. Bukan hanya kelumpuhan, kesemutan bisa juga disertai gangguan penglihatan, pendengaran, gabungan keduanya, atau lainnya.

Terdapat banyak kemungkinan penyebab terjadinya kesemutan, antara lain yaitu:

  • Posisi duduk atau berdiri untuk waktu yang lama.
  • Melukai saraf tubuh memasok bagian di mana merasakan sensasi. Jika seseorang mengalami cedera leher, misalnya, kemungkinan merasakan sensasi di sepanjang lengan atau tangan. Demikian pula, cedera punggung yang rendah dapat menyebabkan linu panggul-sebuah sensasi mati rasa atau kesemutan di bagian belakang kaki.
  • Kurangnya aliran darah ke daerah tertentu. Sebagai contoh, penumpukan plak dari aterosklerosis di kaki dapat menyebabkan nyeri, mati rasa, dan kesemutan sambil berjalan.
  • Tekanan pada saraf tulang belakang.
  • Kondisi medis tertentu, termasuk diabetes, tiroid kurang aktif, multiple sclerosis, kejang, migrain atau sakit kepala biasa.
  • Tingkat abnormal kalsium, kalium, atau natrium dalam tubuh.
  • Kekurangan Vitamin B-12.
  • Pengobatan tertentu.

Indikasi Penyakit Serius

Jika kesemutan tak hilang setelah bagian tubuh digerakkan, atau semula hanya dialami sebagian kecil organ tubuh namun kemudian merambat ke bagian yang lebih luas; atau bila semula hanya terjadi sekali-sekali dan menjadi kian sering; atau bila kesemutan menjadi rasa kebal, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Kesemutan jenis ini merupakan gejala penyakit serius. Dokter akan menyelidiki bagian tubuh yang mengalami kesemutan, luasnya, tempat awal kesemutan, dan perkembangan kesemutan itu sejak awal. Semua informasi ini akan menunjukkan penyebab masalah. Bisa jadi pada saraf tepi, pada otot, sumsum tulang belakang, atau bahkan otak.

Beberapa gangguan kesehatan serius yang ditandai gejala kesemutan, antara lain:

Radang sumsum tulang belakang (myelitis)
Terjadi pada orang dewasa, kadang-kadang gejala kesemutan didahului oleh flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke pusar (perut tengah). Gejalanya berkembang menjadi rasa tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita akan mengalami kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadi karena serangan virus bernama cytomegalovirus (CMV).

Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.

Diabetes mellitus atau kencing manis

Pada penderita diabetes, kesemutan adalah gejala kerusakan pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf berkurang. Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.

Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Kesemutan yang menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, dan kemudian berkembang menjadi rasa tebal, saat digunakan beraktivitas, adalah gejala CTS. Gejala kesemutan ini berkaitan dengan rongga di pergelangan tangan (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf yang melewati terowongan tersebut. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama, misalnya 1-2 tahun.

Pada tahap ini tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke tangan, dengan akibat otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil, dan melemahkan otot.

Jantung

Pada penderita sakit jantung, kesemutan dapat juga timbul karena komplikasi jantung dan sarafnya. Yang terjadi misalnya, si penderita menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, dan menyumbat salah satu pembuluh darah di otak. Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi kelumpuhan.

Rematik

Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena rematik akan hilang bila rematik sembuh.

Cara Pengobatan Kesemutan

Pengobatan yang diberikan pada kesemutan disesuaikan dengan penyakit yang mendasarinya. Sebagai contoh : bila kesemutan terjadi pada penderita diabetes (Neuropati diabetik), maka pengobatan dilakukan dengan pengontrolan gula darah disertai obat-obatan yang bersifat neurotropik dan juga vitamin B.

Namun bila kesemutan disebabkan oleh penekan saraf maka pengobatan harus dilakukan dengan modifikasi gerakan tubuh, pemberian neurotropik, dan mungkin pada kasus yang berat dipertimbangkan uuntuk operasi.

Perlu diingat, bila kesemutan akibat penyakit stroke maka pengobatan harus segera dilakukan, misal pada stroke akibat sumbatan maka pasien harus diberikan obat pengencer darah maupun pengaturan faktor risiko strokenya seperti hipertensi dan kolesterol.

Sudah semestinya kita tidak mengangap remeh sesuatu hal yang terlihat kecil, karena ada kemungkinan justru dari hal kecil dan sepele tersebut kesehatan kita akan mengalami gangguan yang vatal. Sikap mawas diri dan waspada terhadap gejala-gejala yang timbul pada diri kita sangat diperlukan untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan. Alangkah bijaknya jika kita tidak menganggap sepele atas suatu hal atau kejadian yang menimpa pada diri kita, karena dari hal-hal kecil itulah kita akan banyak mendapatkan pengetahuan akan diri kita sendiri.

(Dari berbagai sumber)

Entry filed under: Kesehatan. Tags: , , , , .

Hikmah: “Jadilah Seperti Lebah” Sistem Pengendalian Manajemen: “Suatu Pengantar”

14 Komentar Add your own

  • 1. Hasanah  |  14 September, 2012 pukul 10:23 pm

    Trim ksh

    Balas
  • 2. Anonim  |  8 Juli, 2015 pukul 1:20 am

    assalamua’laikum saya rina sudah 3 thn mengalami kesemutan di tangan di disertai linu yg menyiksa dan sering kali bahkan terasa sakit ketika saya mw tidur
    konsultasi ma dokter namun kata dokter bilang tdk apa” tapi saya masih ragu karna berobat sering kambuh sembuh cuma sebentar

    Balas
  • 3. Mirawati Tahir  |  19 Desember, 2015 pukul 9:19 pm

    Informasix sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan kami.

    Balas
  • 4. risva  |  18 April, 2016 pukul 6:15 pm

    mba,saya risva…saya sudah beberapa kali kejang-kejang,dan saat saya sadar,saya tidak ingat apa yang terjadi,pas sadar saya ketakutan dan gak ingat apa yang terjadi,tapi saya merasa sakit sekujur tubuh saya,dan lidah saya,saya gigit sampai luka,.
    saat bicara saya kadang kaku,/gagap gitu mba,saat berjalan saya bisa tiba* kayak tersandung/kayak mau jatoh,dan kadng juga apa yang saya pegang bisa lepas gitu aja,diluar kesadaran saya…yang ada saya kaget dan gemetar sendiri mba…

    tolong bantu saya mengenai yang saya alami mba.
    makasih

    Balas

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Kalender

Maret 2010
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  

Waktu Saat Ini

Arsip

Kata Bijak

Ketakutan dan kekhawatiran yang tidak beralasan tidak akan membawa perubahan apapun pada kehidupan kita. Keberanian mengambil risiko dengan di iringi do’a dan rasa percaya diri merupakan awal dalam meraih kesuksesan hidup baik di dunia maupun di akhirat.

Pengunjung

  • 1.090.375 visitors

Negara Asal Pengunjung

free counters

Lokasi Pengunjung

Poling Hari Ini

Pembaca Terakhir

Join My Community at MyBloglog!
Jangan asal copy paste ya..
Academic,  Learning & Educational Blogs - BlogCatalog Blog Directory
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic

Website saya nilai
Rp 27.64 Juta

alexaku
counter